BI: Likuiditas perbankan terjaga di tengah pandemi

BI terus memastikan kecukupan likuiditas di pasar uang dan perbankan dalam mendukung program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN).

Ilustrasi. Foto Pixabay.

Bank Indonesia (BI) menegaskan kondisi likuiditas perbankan tetap memadai dan mendukung berlanjutnya penurunan suku bunga perbankan. Hal itu tercermin pada rata-rata harian volume Pasar Uang Antar Bank (PUAB) Mei 2020 yang tetap tinggi, yakni Rp9,9 triliun.

Selain itu, rasio Alat Likuid terhadap Dana Pihak Ketiga (AL/DPK) juga tetap besar yakni 25,14% pada April 2020. "Perkembangan ini berdampak positif pada penurunan suku bunga," kata Gubernur BI Perry Warjiyo dalam video conference, Kamis (18/6).

BI mencatat, pada Mei 2020 suku bunga PUAB overnight (O/N) dan suku bunga Jakarta Interbank Offered Rate (JIBOR) tenor 1 minggu bergerak stabil di sekitar level suku bunga acuan BI yakni 4,33% dan 4,60%. Sementara, suku bunga deposito dan kredit modal kerja menurun menjadi 5,84% dan 9,60%. 

"Penurunan suku bunga ini sejalan dengan transmisi penurunan suku bunga BI yang telah dilakukan dan strategi BI dalam menjaga kecukupan likuiditas perekonomian," ujarnya.

Menurut Perry, BI terus memastikan kecukupan likuiditas di pasar uang dan perbankan dalam mendukung program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN), khususnya restrukturisasi kredit perbankan.