BI pangkas suku bunga, IHSG dan rupiah malah ambrol

Kurs rupiah dan IHSG terus melorot pada perdagangan Kamis (19/3).

Ilustrasi. Foto Antara.

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tercatat melemah 5,2% ke level 4.105 pada penutupan perdagangan Kamis (19/3). Tercatat seluruh sektor mengalami penurunan, dengan sektor industri macam-macam yang turun 6,07% dan sektor manufaktur yang turun 5,96% menjadi pendorong terbesar pelemahan IHSG.

Investor asing tercatat membukukan penjualan bersih di seluruh pasar sebesar Rp635 miliar. Saham milik PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) yang turun 7% tercatat menjadi top losers pada perdagangan hari ini. Tercatat 378 saham mengalami penurunan, 46 saham mengalami kenaikan, dan 92 saham stagnan.

Analis Oso Sekuritas Sukarno Alatas mengatakan Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia (RDG BI) yang memutuskan untuk memangkas suku bunga BI 7-DayRepo Rate (BI7DRR) menjadi 4,5% belum mampu mendorong indeks untuk jangka pendek ini.

"Untuk saat ini belum terasa dampaknya. Dalam jangka pendek juga belum mampu mendorong indeks," kata Sukarno saat dihubungi, Kamis (19/3).

Senada dengan Sukarno, Direktur Anugerah Mega Investama Hans Kwee mengatakan pemotongan suku bunga tidak berdampak ke IHSG karena kondisi pasar sedang tidak realistis.