BPDPKS proyeksikan produksi CPO 2021 capai 52,3 juta ton

Permintaan CPO pun dipredksi naik menjadi 27,36 juta metrik ton. Sebesar 11,23 juta di antaranya untuk konsumsi domestik.

Buruh memanen kelapa sawit di Desa Sukasirna, Kabupaten Sukabumi, Jabar, Jumat (13/7/2018). Foto Antara/Raisan Al Farisi

Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) memperkirakan perkebunan sawit nasional dengan tingkat produksi minyak sawit mentah (crude palm oil/CPO) di 2021 diproyeksikan mencapai 52,3 juta ton. Sedangkan harga CPO masih bakal mengalami peningkatan setelah sempat terpuruk di awal 2020.

"Secara garis besar, proyeksi pergerakan harga CPO di 2021 masih relatif tinggi dengan perkiraan produksi 52,3 juta ton," kata Direktur Utama BPDPKS, Eddy Abdurrachman, dalam telekonferensi, Sabtu (6/2).

Sementara itu, permintaan CPO pada 2021 diprediksi meningkat menjadi 27,36 juta metrik ton. Sebesar 11,23 juta metrik ton di antaranya konsumsi domestik.

Dengan meningkatnya tingkat produksi dan permintaan di luar negeri, klaim Eddy, pemerintah akan mendorong terciptanya produk hilirisasi untuk mengejar nilai tambah. Kebijakan pengenaan bea keluar dan pungutan ekspor terhadap setiap eksportasi CPO yang lebih tinggi untuk produk hulu dibandingkan hilir, salah satu langkah yang bakal ditempuh.

"Dengan kebijakan itu, komposisi ekpor sawit didominasi produk hilir, di mana ekspor produk turunan CPO telah berada dalam kisaran 58%, sementara ekspor CPO 18%, lauric 5%, dan produk lainnya 15%," tuturnya.