BPS ingatkan potensi lonjakan inflasi di Desember 2022

Salah satu penyebabnya, adalah perayaan hari libur Natal dan Tahun Baru (Nataru).

Ilustrasi inflasi. Foto Pixabay.

Badan Pusat Statistik (BPS) memperingatkan adanya potensi lonjakan inflasi pada Desember 2022. Hal ini sebagai imbas dari faktor musiman yang jadi salah satu penyebab inflasi di Indonesia sepanjang 2022.

Kepala BPS Margo Yuwono mengungkapkan, peringatan tersebut merujuk pada tren inflasi beberapa tahun terakhir. Berdasarkan data BPS, inflasi pada Desember 2019 berada di angka 0,34%, capaian ini lebih tinggi dari November 2019, yakni di bawah 0,20%.

Salah satu penyebabnya, adalah perayaan hari libur Natal dan Tahun Baru (Nataru), di mana permintaan (demand) lebih tinggi dari pasokan (supply).

"Hati-hati di Desember 2022, ini sebagai catatan atau data mengenai kondisi Desember. Tadi disampaikan data inflasi akibat faktor musiman. Selain musiman dari sisi suplai, tetapi juga musiman dari sisi permintaan karena perayaan hari raya, tahun baru, dan seterusnya," kata Margo dalam rapat koordinasi pengendalian inflasi di Kantor Kemendagri, Jakarta Pusat, Senin (5/12).

Margo merinci, penyumbang inflasi pada Desember 2019 di antaranya adalah harga telur ayam ras, tarif angkutan, harga bawang merah, minyak goreng, dan tarif kereta api.