sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

BPS ingatkan potensi lonjakan inflasi di Desember 2022

Salah satu penyebabnya, adalah perayaan hari libur Natal dan Tahun Baru (Nataru).

Gempita Surya
Gempita Surya Senin, 05 Des 2022 18:37 WIB
BPS ingatkan potensi lonjakan inflasi di Desember 2022

Badan Pusat Statistik (BPS) memperingatkan adanya potensi lonjakan inflasi pada Desember 2022. Hal ini sebagai imbas dari faktor musiman yang jadi salah satu penyebab inflasi di Indonesia sepanjang 2022.

Kepala BPS Margo Yuwono mengungkapkan, peringatan tersebut merujuk pada tren inflasi beberapa tahun terakhir. Berdasarkan data BPS, inflasi pada Desember 2019 berada di angka 0,34%, capaian ini lebih tinggi dari November 2019, yakni di bawah 0,20%.

Salah satu penyebabnya, adalah perayaan hari libur Natal dan Tahun Baru (Nataru), di mana permintaan (demand) lebih tinggi dari pasokan (supply).

"Hati-hati di Desember 2022, ini sebagai catatan atau data mengenai kondisi Desember. Tadi disampaikan data inflasi akibat faktor musiman. Selain musiman dari sisi suplai, tetapi juga musiman dari sisi permintaan karena perayaan hari raya, tahun baru, dan seterusnya," kata Margo dalam rapat koordinasi pengendalian inflasi di Kantor Kemendagri, Jakarta Pusat, Senin (5/12).

Margo merinci, penyumbang inflasi pada Desember 2019 di antaranya adalah harga telur ayam ras, tarif angkutan, harga bawang merah, minyak goreng, dan tarif kereta api.

Lebih lanjut, Margo menyebut, hal serupa terjadi pada 2020 dengan inflasi berada di angka 0,45%. Penyebab kenaikan inflasi, juga cenderung sama dengan 2019.

"Pada 2021 juga sama polanya. Dari November ke Desember ada inflasi. Penyebab inflasi adah cabai rawit, minyak goreng, tarif angkutan udara, telur ayam ras, dan daging ayam ras," papar dia.

Berkaca dari tren tersebut, menurut Margo, pemerintah dapat mencegah kenaikan inflasi pada Desember 2022 dengan menyiapkan stok komoditas pangan dan energi yang cukup. Terlebih, permintaan akan meningkat lebih tinggi pada libur akhir tahun.

Sponsored

"Kita perlu sama-sama menjaga supaya inflasi di Desember ini tidak terlalu tinggi. Karena ini faktor musiman, biasanya inflasi, tetapi harapannya tidak terlalu tinggi," tandasnya.

Sebelumnya, Margo mengungkapkan faktor-faktor penyebab inflasi Indonesia sepanjang 2022. Ada tiga hal penting yang perlu diperhatikan untuk mengantisipasi kenaikan angka inflasi di Desember 2022.

Ketiga hal tersebut yakni imported inflation atau inflasi yang disebabkan karena gangguan supply. Hal itu membuat produksi dalam negeri tidak dapat disiapkan, sebab rantai pasok komoditas pangan dan energi mengalami gangguan akibat kondisi global.

Kemudian, faktor musiman yang meliputi gejolak pada komunitas pangan, serta tingginya permintaan pada periode tertentu.

Terakhir, faktor yang menjadi penyebab inflasi dalam negeri adalah penyesuaian harga atau tarif pada komoditas yang harganya diatur pemerintah. Di antaranya meliputi tarif bahan bakar minyak (BBM), gas, listrik, hingga transportasi.

Berita Lainnya
×
tekid