BPS tanggapi kritik ekonom asing soal data yang meragukan

Ekonom Capital Economics Ltd. Gareth Leather meragukan data indikator-indikator pertumbuhan ekonomi Indonesia yang dirilis oleh BPS.

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Suhariyanto menanggapi ekonom Capital Economics Ltd. yang meragukan data BPS soal indikator-indikator pertumbuhan ekonomi dan pertumbuhan produk domestik bruto (PDB) Indonesia. Alinea.id/Soraya Novika

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Suhariyanto menanggapi ekonom Capital Economics Ltd. yang meragukan data BPS soal indikator-indikator pertumbuhan ekonomi dan pertumbuhan produk domestik bruto (PDB) Indonesia. 

Menurut Suhariyanto, ekonom lembaga riset asing tersebut tidak memahami persoalan makro ekonomi dengan baik. Pasalnya, lanjutnya, data yang dikumpulkan oleh BPS telah memperoleh pengakuan akurat selama lima tahun berturut-turut dari International Monetary Fund (IMF).

Lebih jauh, dia mengatakan, penghitungan PDB yang dilakukan oleh BPS sudah mengacu kepada rumusan (manual) yang disepakati oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). Apalagi, kata dia, data-data yang dikumpulkan oleh BPS berasal dari berbagai lembaga pemerintahan seperti Kementerian Keuangan.

"BPS dimonitor oleh forum masyarakat statistik. Kedua teman-teman IMF itu datang ke BPS minimal sekali setahun untuk cek kita mendapat statement data BPS akurat. Ekonom itu berarti tidak paham," katanya usai Rapat Koordinasi di Kemenko Perekonomian, di Jakarta, Selasa (5/11).

Dia pun menjelaskan, meski pertumbuhan ekonomi Indonesia tumbuh konsisten di atas 5% selama tiga kuartal di 2019, bukan berarti pertumbuhannya stabil seperti yang diungkapkan oleh ekonom tersebut.