Bukan untuk tutup utang, Stafsus BUMN tegaskan PMN untuk penugasan

PMN yang bertujuan murni untuk mencari keuntungan hanya PMN ke BTN dan BNI.

Staf Khusus Menteri BUMN sekaligus Komisaris Telkom, Arya Sinulingga. Dokumentasi BNPB.

Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) melalui Staf Khusus Menteri BUMN Arya Sinulingga menegaskan dana penyertaan modal negara (PMN) yang diajukan ke 12 perusahaan BUMN adalah untuk penugasan, bukan untuk menutup utang.

"Tidak ada urusannya menutup utang. Penugasan ya penugasan, bikin jalan tol, jelas. Tidak ada hubungannya dengan tutup utang. Bisa dikatakan hampir semua PMN ini untuk penugasan," ujar Arya, Jumat (16/7).

Dia melanjutkan, dana PMN yang bertujuan murni untuk mencari keuntungan hanya PMN ke Bank Tabungan Negara (BTN) dan Bank Negara Indonesia (BNI). Menurutnya, setelah mendapatkan PMN, kedua bank pelat merah tersebut dituntut untuk meningkatkan pembagian dividennya ke negara pada 2023.

"Itu aksi korporasi dan nanti dividennya kita lihat, mudah-mudahan bisa buat 2023, karena dia dikasih PMN di 2022. Itu gambaran PMN kita, bahwa sebagian besar untuk penugasan," tutur dia. 

Sebagaimana diketahui, Menteri BUMN Erick Thohir mengajukan anggaran sebesar Rp72,44 triliun, kepada Komisi VI DPR RI sebagai PMN kepada 12 perusahaan pelat merah.