Bursa Asia menguat, IHSG ikut terkerek

Rilis data manufaktur China yang lebih tinggi dari estimasi memberikan sentimen positif bagi pasar.

Ilustrasi. Foto Pixabay.

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat 0,07% ke level 4.905 pada penutupan Selasa (30/6). Investor asing tercatat melakukan penjualan sebesar Rp489 miliar di seluruh pasar.

Tercatat sebanyak 8,2 miliar lembar saham diperdagangkan dengan nilai transaksi mencapai Rp6,9 triliun. Sektor agrikultur yang naik 1,23% dan sektor industri dasar yang naik 1,13% menjadi pendorong penguatan IHSG hari ini.

Pada perdagangan hari ini, bursa Asia juga ditutup menguat. Analis Pilarmas Investindo Sekuritas Nico Demus mengatakan pelaku pasar saham Asia kali ini fokus pada rilis data manufaktur dan nonmanufaktur China yang lebih tinggi dari estimasi. Hal tersebut dinilai menjadi pemicu penguatan bursa saham Asia kali ini.

Selain itu, pelaku pasar juga fokus pada strategi Korea Selatan yang saat ini akan menyiapkan dana mata uang asing kepada perusahaan keuangan lokal, melalui perjanjian pembelian kembali. Hal ini dilakukan untuk mencegah kekurangan likuiditas dari berkembangnya risiko sistemik pandemi Covid-19.

Sementara sentimen dari dalam negeri, pelaku pasar saat ini masih menunggu dan memastikan data fundamental Indonesia mampu memberikan gambaran jelas mengenai perekonomian dalam negeri. Rencananya, Badan Pusat Statistik (BPS) akan merilis data inflasi dan indeks manufaktur PMI pada hari Rabu (1/7).