Daging, Ayam, dan Telur sumbang deflasi 0,04%

Harga bahan makanan faktor Indonesia mengalami deflasi pada minggu kedua September 2018

Sejumlah telur ayam ketika dijual di pasar.

Minggu kedua pada September 2018, Indonesia mengalami deflasi sebesar 0,04%. Faktor terjadinya deflasi itu disumbang dari beberapa bahan makanan seperti daging, ayam, dan telur. Bank Indonesia mencatat, deflasi kali ini menurun tipis jika dibanding bulan sebelumnya 0,05%. 

Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo, mengutarakan deflasi tersebut terjadi berdasarkan pemantaun Bank Indonesia terhadap harga-harga sampai minggu kedua di bulan September 2018. 

"Kalau biasanya kita melakukan estimasi, kita menghitung survei pemantauan harga Minggu 1 dan Minggu 2. Pemantauan harga dari berbagai kota besar, kemudian kita estimasi inflasi IHK (Indeks Harga Konsumen) bulan bersangkutan," kata Perry di Jakarta, Jumat (21/9). 

Menurut Perry, faktor deflasi berasal dari bahan-bahan makanan yang masih cenderung menurun. Selain daging, ayam, dan telur, beras juga saat ini kondisinya masih stabil. Perry mengklaim, hal tersebut merupakan bukti kebijakan pemerintah dalam menyediakan pasokan dan distribusi berjalan dengan baik. 

"Sehingga inflasi di Indonesia tetap rendah dan terekendali stabil. Jadi makin diyakini target inflasi tahun ini 3,5% plus minus 1% itu akan tercapai. Bahkan kecenderungannya akan lebih rendah dari titik tengahnya," ujarnya.