Budaya self service di industri keuangan

Munculnya generasi-generasi muda melek teknologi telah mendorong layanan jasa sendiri yang dibantu oleh teknologi.

Pamor bitcoin yang terus menanjak menandakan bahwa generasi saat ini makin mempercayai teknologi. Makin dipertegas dalam laporan yang dikeluarkan Goldman Sachs pada Agustus 2017 dimana masyarakat di Amerika Serikat (AS) telah mendaftarkan diri pada transaksi pembayaran mobile berbayar. 

Goldman Sachs seperti dikutip Quartz melaporkan sepertiga pemilik ponsel AS telah mendaftarkan diri di Apple Pay, Samsung Pay atau Android Pay. Meski masih di bawah 10% penggunanya, serta transaksi dilakukan hanya  seminggu sekali. Namun angka ini telah menandakan era baru dalam bertransaksi keuangan. 

Kesukaan masyarakat Amerika Serikat (AS) akan transaksi pembayaran mobile berbayar terus naik, bahkan tumbuh 55% menjadi US$ 120,38 miliar pada tahun 2017. Diperkirakan eMarketer, firma riset pada tahun 2021 angka tersebut bisa berlipat ganda. 

Kondisi di Indonesia tidak jauh berbeda. Dompet elektronik seperti: GoPay, GrabPay misalnya telah menjadi pilihan masyarakat bertransaksi dalam urusan transportasi hingga makanan. Pembayaran digital oleh industri keuangan ataupun non keuangan memainkan peran penting dalam kehidupan saat ini. 

Apa yang terjadi di industri keuangan saat ini telah muncul pola baru yakni self service technologies (SST). SST adalah fenomena service yang memungkinkan nasabah melakukan aktivitas secara mandiri. Fenomena ini terjadi karena munculnya generasi-generasi muda yang melek teknologi.