Dompet Dhuafa rambah metaverse kelola dana ziswaf

Upaya digitalisasi yang dikembangkan Dompet Dhuafa membuahkan hasil lantaran pengumpulan zakat dan permberdayaan mustahik meningkat.

Diskusi publik "Peran Lembaga & Pemanfaatan Teknologi Digital dalam Pengentasan Kemiskinan" oleh Dompet Dhuafa di Jakarta, Rabu (22/2023). Dokumentasi Dompet Dhuafa

Dompet Dhuafa mulai mengembangkan sistem berbasis digital bahkan mencoba metamesta (metaverse) dalam mengelola dana zakat, infak, sedakah, dan wakaf (ziswaf). Langkah ini dilakukan guna menunjang kinerja dan memudahkan masyarakat berkolaborasi dalam kebaikan, termasuk saat berinteraksi dengan petugas layanan untuk berkonsultasi dan kemudahan pembayaran ZIS.

"Digitalisasi sebagai langkah pertama dalam transformasi digital. Langkah pertama yang dilakukan dengan mengukur indeks kemampuan digital untuk proses penyaluran dan penerimaan zakat," ucap Direktur Komunikasi & Teknologi Dompet Dhuafa, Prima Hadi Putra, dalam diskusi publik "Peran Lembaga & Pemanfaatan Teknologi Digital dalam Pengentasan Kemiskinan" di Jakarta, Rabu (22/2).

"Digitalisasi masuk dalam upaya pemecahan masalah kemiskinan, mulai dari masyarakat miskin paling bawah, masyarakat miskin berpotensi, hingga masyarakat miskin yang memiliki aset menggunakan sistem artificial intellegence of things (AIoT), sehingga 3 layer kemiskinan tersebut dapat ditangani sesuai kebutuhannya," sambungnya.

GM Komunikasi Dompet Dhuafa, Haryo Mojopahit, menambahkan, Dompet Dhuafa berupaya menyelesaikan kemiskinan dengan mengedepankan konsep segitiga pemberdayaan: menghilangkan kedaruratan, membangun akses, dan memperbaiki sistem. Lalu, difomulasikan Dompet Duafa melalui berbagai program.

Haryo melanjutkan, Dompet Dhuafa bekerja sama dengan berbagai platform dan perbankan guna memudahkan masyarakat berzakat, salah satunya bank Jago Syariah dengan metode pelayanan daring (online). Dalam layanan ini, Dompet Dhuafa menyediakan penghitungan zakat dan payment gateway berbasis teknologi dengan pemanfaatan kode batang (barcode).