Anggota Komisi XI DPR minta pemerintah waspadai pertumbuhan semu

Di mana harga komoditas melambung tinggi, sedangkan output yang dihasilkan sebenarnya relatif tidak berubah.

Anggota Komisi XI DPR Charles Meikiansyah. Foto facebook.com/HajiCharlesMeikyansah/photos

Anggota Komisi XI DPR Charles Meikiansyah, meminta pemerintah untuk mewaspadai adanya situasi pertumbuhan semu sebagai dampak dari adanya ledakan harga komoditas yang sangat tinggi (commodity boom). Hal itu disampaikannya dalam menanggapi laporan Badan Pusat Statistik (BPS) yang mencatat terjadi pertumbuhan ekonomi yang mencapai 5,44% pada kuartal II-2022.

“Kita tidak boleh terlena karena bisa jadi ini merupakan pertumbuhan yang semu akibat commodity boom. Di mana harga komoditas melambung tinggi, sedangkan output yang kita hasilkan sebenarnya relatif tidak berubah,” kata Charles, seperti dilansir dari laman resmi DPR.

Meskipun demikian, Anggota Badan Anggaran (Banggar) DPR tersebut menilai, capaian pertumbuhan tersebut sebenarnya menunjukkan bahwa perekonomian domestik memiliki ketahanan yang cukup kuat terhadap shock dari luar. Selain itu, mobilitas yang relatif tinggi karena karena kebijakan pengendalian Covid-19 yang diterapkan tidak seketat negara lain, juga bisa menjadi faktor yang mempengaruhi pertumbuhan ekonomi.

Karena itu, Charles mengatakan, capaian Indonesia pada titik pertumbuhan ekonomi 5,44% pada kuartal II merupakan bentuk keberhasilan Indonesia dalam mengelola perekonomian, yaitu menyeimbangkan antara demand (permintaan) dan supply (penawaran). Hal ini terjadi di samping adanya permasalahan geopolitik maupun pandemi Covid- 19.

“Tingkat pertumbuhan ekonomi yang menunjukkan perbaikan setiap triwulannya menjadi bukti optimisme untuk terhindar dari resesi. Namun, perlu diingat bahwa pemerintah tetap harus hati-hati dalam membuat suatu kebijakan mengingat adanya tekanan inflasi global dan risiko resesi global yang disebabkan oleh pengetatan moneter yang agresif di Amerika Serikat dan perlambatan pertumbuhan ekonomi di Cina,” ujar Charles.