Ekonom beda pendapat tentang arah kebijakan bunga acuan

Para ekonom punya prediksi berbeda terkait arah kebijakan bunga acuan. 

Beberapa pekerja menuntaskan pekerjaan tiang beton jembatan Teluk Kendari yang akan dioperasikan pada awal tahun 2019, Kendari, Sulawesi Tenggara, Jumat (2/11)./Antara Foto

Bank Indonesia (BI) akan mengumumkan kebijakan suku bunga acuan BI 7-Day Reverse Repo Rate siang ini, Kamis (20/12). Para ekonom punya prediksi berbeda terkait arah kebijakan bunga acuan. 

Beberapa di antaranya melihat kemungkinan kenaikan lanjutan bunga acuan dari posisi sekarang. Namun ada juga yang menyebutkan BI akan menahan suku bunganya sampai akhir tahun pada level 6%. 

Direktur Penelitian Center of Reform on Economics (CORE) Piter Abdullah Redjalam menilai, BI mungkin saja mengerek lagi bunga acuan untuk menjaga interest rate differential agar tidak terjadi modal asing keluar.

"Kenaikan suku bunga acuan The Fed ini saya kira BI akan mengikuti menaikkan BI7DRR sebesar 25 bps, dengan demikian rupiah terjaga," ujar Piter saat dihubungi Alinea.id.

Menurutnya, dengan naik 25 bps nanti, suku bunga acuan BI menjadi 6,25 bps. Hal ini berarti BI telah menaikan 175 bps selama setahun ini. "Tapi sebenarnya masih cukup kondusif. Sebelumnya kita biasa dengan suku bunga acuan di atas 7%," katanya.