Wapres: Pengembangan ekonomi syariah Indonesia berbeda dengan negara lain 

Visi pengembangan ekonomi dan keuangan syariah di Indonesia juga terletak sebagai sebuah pilihan rasional dan inklusif.

Ilustrasi. steemit.com

 

Wakil Presiden Republik Indonesia Ma’ruf Amin menyatakan, pengembangan ekonomi dan keuangan syariah di Indonesia memiliki karakteristik yang berbeda dengan negara lain. 

“Visi pengembangan ekonomi dan keuangan syariah di Indonesia juga terletak sebagai sebuah pilihan rasional dan inklusif untuk menjadikan ekonomi dan keuangan syariah menjadi rahmatan lil alamin untuk semua golongan tanpa memandang perbedaan,” papar Ma’ruf dalam keterangannya Senin (14/9).

Pengembangan ekonomi dan keuangan syariah di Indonesia yang secara kelembagaan dijalankan oleh Komite Nasional Ekonomi Keuangan Syariah (KNEKS) yang berfokus pada empat hal pertama, pengembangan industri produk halal. Kedua, pengembangan industri keuangan syariah. Ketiga optimalisasi zakat, infak, sedekah, dan wakaf dan penguatan peran insitusi keuangan mikrosyariah, dan yang keempat penumbuhan dan peningkatan kapasitas pelaku usaha bisnis syariah skala UMKM. 

Sementara itu, PT Bursa Efek Indonesia (BEI) kembali meraih The Best Islamic Capital Market pada ajang penghargaan internasional Global Islamic Finance Awards(GIFA) 2020. Direktur Utama BEI Inarno Djajadi, mengatakan, pasar modal syariah di Indonesia terus mengalami pertumbuhan di tengah ketidakpastian yang diakibatkan oleh pandemi Covid-19 yang melanda dunia.