Faisal Basri: Rupiah akan melemah sepanjang 2019

Tekanan utama terhadap rupiah berasal dari defisit transaksi berjalan (current account deficit/CAD).

Tekanan utama terhadap rupiah berasal dari defisit transaksi berjalan (current account deficit/CAD). (Antara Foto)

Nilai tukar rupiah sepanjang 2019 diprediksi melemah meski sempat menguat hingga Rp13.000 pada awal tahun.

"Rupiah tidak menguat secara signifikan, masih akan naik turun. Secara psikologis dan historis rupiah masih akan melemah," ujar Pengamat Ekonomi Faisal Basri di Jakarta, Rabu (13/2).

Menurut Faisal, tekanan utama terhadap rupiah berasal dari defisit transaksi berjalan (current account deficit/CAD). Bank Indonesia mencatat, CAD pada kuartal IV-2018 mencapai US$9,1 miliar atau 3,57% terhadap produk domestik bruto (PDB). Angka itu diketahui naik dari kuartal III-2018, yang hanya sebesar 3,37% terhadap PDB.

"Kalau current account ini defisit ya rupiah melemah," paparnya.

Faisal mengatakan, penting bagi pemerintah untuk menurunkan CAD agar rupiah bisa menguat dan stabil sepanjang 2019 ini. Menurut dia, upaya menurunkan CAD tersebut bisa digenjot dari arus modal asing yang masuk ke Indonesia.