Gaslink CNG perkuat layanan gas bumi di Bali

PT Gagas Energi Indonesia menilai, penyaluran CNG maupun LNG cocok untuk area-area yang belum terjangkau infrastruktur pipa.

Gaslink, produk PT Gagas Energi Indonesia (GEI) berupa compressed natural gas (CNG). Dokumentasi PT Pertamina (Persero)

PT Gagas Energi Indonesia (GEI) berkomitmen memperluas pemanfaatan gas bumi, khususnya compressed natural gas (CNG), dan menggiatkan usaha dalam menjangkau sektor industri komersial yang belum dijangkau jaringan gas pipa di Pulau Bali. Sebagai salah satu afiliasi subholding gas Pertamina, PT GEI pun menghadirkan Gaslink untuk memperkuat penyaluran gas beyond pipeline.

Direktur Utama PT GEI, Muhammad Hardiansyah, mendukung upaya-upaya grup subholding gas Pertamina untuk mengintegrasikan infrastruktur gas bumi di Indonesia, baik melalui infrastruktur pipa dan nonpipa. Menurutnya, penyaluran menggunakan CNG maupun liquefied natural gas (LNG) cocok untuk area-area yang belum terjangkau infrastruktur pipa.

"Pulau Bali merupakan showcase yang tepat untuk menjadi pilot project pengembangan CNG retail di Indonesia sekaligus daerah percontohan untuk green environment. Konversi ke CNG ini diharapkan berkontribusi dalam upaya mengurangi impor dan subsidi energi pemerintah," katanya dalam keterangan tertulis, dikutip Minggu (21/8).

Hardiansyah memperdiksi, penyaluran gas bumi di Pulau Bali bisa mencapai 250.000 m³ per bulan pada akhir 2022. Pada tahap awal, penyaluran CNG Gaslink di Bali difokuskan kepada pelanggan yang bergerak di bidang perhotelan dengan perkiraan 3.000 m³ per bulan.

Lebih lanjut, dirinya berkomitmen, PT GEI akan terus mengembangkan pasar CNG di wilayah Bali, misalnya pengembangan infrastruktur guna menjamin penyaluran CNG ke pasar dan sistem digitalisasi untuk meningkatkan layanan pelanggan. Langkah ini juga bertujuan memperkuat peran subholding gas dalam memperluas pemanfaatan gas bumi di "Pulau Dewata".