Genjot fee based income, BSI bidik bisnis remitansi

BSI menargetkan bisa meningkatkan fee based income.

Wakil Direktur 2 Bank Syariah Indonesia, Abdullah Firman Wibowo (paling kiri) ketika berbincang dengan pegawai milenial Bank Syariah Indonesia saat press conference dengan tema BSI Optimalkan Kualitas SDM lewat program literasi dan ODP, Jumat (11/06/2021). Foto BSI.

PT Bank Syariah Indonesia Tbk. (BRIS) atau BSI menyampaikan, akan menggarap bisnis remitansi. BSI melihat potensi bisnis remitansi dari pekerja Indonesia di luar negeri cukup besar.

Wakil Direktur Utama II BSI Abdullah Firman Wibowo mengatakan, pihaknya ingin pekerja Indonesia di luar negeri bisa dilayani melalui counterpart BSI di luar negeri ketika akan mengirimkan uang. Sehingga, pekerja Indonesia tidak hanya mengirim uang, tetapi juga memiliki tabungan dan bisa merencanakan masa depan.

"Ini yang kami lakukan untuk strategi ke depan, menggarap potensi kantong-kantong pekerja Indonesia, kantong TKI. Karena mereka itu mengirim uang umumnya melalui agen internasional. Alangkah baiknya kalau kami ajak mereka menabung di BSI," katanya, Jumat (11/6). 

Dia melanjutkan, potensi bisnis dari remitansi sangat besar, terutama dari fee based income. Ke depan, BSI harus meningkatkan fee based income dan salah satu sumbernya berasal dari bisnis remitansi.

Adapun untuk menggarap bisnis ini, Firman menuturkan BSI telah menyiapkan program global banking officer (GBO). Saat ini, program tersebut tengah mendidik 16 orang dengan produk-produk dan pengetahuan internasional.