Genjot industri, pemerintah gandeng Jepang

Pemerintah menggandeng Jepang untuk menggenjot industri Tanah Air lantaran produktivitas tenaga kerja lokal stagnan selama satu dekade.

Pemerintah menggandeng Jepang untuk menggenjot industri Tanah Air lantaran produktivitas tenaga kerja lokal stagnan selama satu dekade. / Antara Foto

Pemerintah menggandeng Jepang untuk menggenjot industri Tanah Air lantaran produktivitas tenaga kerja lokal stagnan selama lebih dari satu dekade terakhir.

Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN/Bappenas) Bambang P.S. Brodjonegoro mengatakan perkembangan industri nasional akan diarahkan untuk memecahkan tiga masalah utama. Pertama, stagnansi produktivitas tenaga kerja industri. 

"Data IMF menunjukkan produktivitas tenaga kerja Indonesia stagnan selama lebih dari satu dekade terakhir, sementara China dan India mengalami kenaikan yang pesat," kata Bambang Brojonegoro dalam sambutannya pada acara The 4th Industrial Dialogue Grand Session: The Study on the Promotion of Globally Competitive Industry, di Jakarta, Selasa (17/4). 
 
Menurut mantan Menteri Keuangan ini, masalah utama industri lainnya yakni mengenai daya saing industri nasional. Kenaikan Incremental Capital-Output Ratio (ICOR) Indonesia menggambarkan penggunaan modal yang melemah lantaran belum optimalnya fungsi intermediasi perbankan dan akses keuangan yang terbatas bagi masyarakat. 

Kemudian, sambungnya, ekspor produk manfaktur Indonesia yang didominasi produk teknologi rendah. Rendahnya proporsi ekspor dengan kandungan teknologi tinggi mengindikasikan Indonesia belum berpartisipasi optimal dalam rantai nilai global. 

"Saat ini karakteristik produk ekspor Indonesai bersifat homogen, dan kita tertinggal dalam mengembangkan produk baru di bidang manufaktur," tuturnya.