Haji 2020 batal, Garuda kehilangan pendapatan 10%

Garuda Indonesia telah kehilangan potensi pendapatan dari masa sibuk Lebaran dan akhir tahun akibat Covid-19.

Sejumlah Warga Negara Indonesia (WNI) berada di pesawat Garuda yang disewa khusus di Bandar Udara Internasional Velana, Maldives, Jumat (1/5/2020) malam. Foto Antara/Lutfi Andaru/zk/hp.

Pemerintah memastikan pemberangkatan haji tahun ini ditiadakan menyusul situasi pandemi Covid-19 yang masih mengkhawatirkan. Hal tersebut disampaikan langsung oleh Menteri Agama Fachrul Razi.

Ditiadakannya keberangkatan ibadah haji tahun ini berimbas terhadap penurunan pendapatan sejumlah maskapai Tanah Air, termasuk Garuda Indonesia. 

Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra mengatakan dengan ditiadakannya keberangkatan ibadah haji, perusahaan telah kehilangan potensi pendapatan hingga 10%. 

"Haji itu plus minus revenuenya sekitar 10% per tahun. Kalau haji dibatalkan, bagi Garuda Indonesia tentu kehilangan pendapatan yang signifikan," katanya dalam video conference, Jumat (5/6).

Irfan pun menuturkan, ditiadakannya keberangkatan haji tahun ini semakin memukul perusahaan. Sebab, di waktu-waktu yang seharusnya berpotensi meningkatkan pendapatan perusahaan seperti akhir tahun dan Lebaran sudah tidak dapat dinikmati karena pandemi Covid-19. Ditambah, diperburuk dengan adanya pembatalan keberangkatan jemaah haji tahun ini.