Harga daging dan telur ayam ras naik, inflasi November 0,28%

Inflasi dipicu oleh kenaikan sejumlah harga komoditas bergejolak, seperti daging ayam ras, telur ayam ras, dan cabai merah.

Ilustrasi daging ayam. Foto Pixabay.

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat tingkat inflasi pada November 2020 berdasarkan hasil pemantauan di 90 kota mencapai 0,28%. Angka ini lebih tinggi dari inflasi Oktober yang sebesar 0,07%.

Dari pantauan BPS, bulan November terjadi kenaikan Indeks Harga Konsumen (IHK) dari 104,92 pada Oktober 2020 menjadi 105,21 pada November 2020. 

Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS Setianto mengatakan inflasi dipicu oleh kenaikan sejumlah harga komoditas bergejolak, seperti daging ayam ras, telur ayam ras, cabai merah, bawang merah, tomat, bawang putih, cabai rawit, minyak goreng, tarif angkutan udara, dan bimbingan belajar.

"Yang menyumbang inflasi adalah komoditas bergejolak atau volatile food, seperti telur ayam, bawang merah, dan cabai," kata Setianto, dalam konferensi pers, Selasa (1/12).

Setianto mengatakan, kenaikan sejumlah komoditas seperti cabai, tomat, dan bawang merah disebabkan oleh pergantian musim kemarau ke musim penghujan, yang mengakibatkan tingkat produksi berkurang, sementara permintaan meningkat.