Harga makanan dan minuman turun, RI kembali deflasi

Deflasi disebabkan oleh sejumlah komoditas yang mengalami penurunan harga.

Ilustrasi. Foto Pixabay.

Badan Pusat Statistik (BPS) menyampaikan pada Agustus 2020 terjadi deflasi 0,05%. Pertumbuhan deflasi ini disebabkan oleh penurunan harga berbagai komoditas secara umum.

Kepala BPS Kecuk Suhariyanto mengatakan deflasi ini merupakan kedua kalinya yang terjadi pada 2020. BPS mencatat pada Juli lalu Indonesia juga mengalami deflasi 0,10%.

"Kalau kami lihat perkembangan inflasi di berbagai negara memang menunjukkan perlambatan. Bahkan mengarah ke deflasi karena Covid-19 menghantam sisi permintaan maupun sisi suplai," ujar Kecuk, Selasa (1/9).

Dia mengatakan, deflasi disebabkan oleh sejumlah komoditas yang mengalami penurunan harga seperti kelompok makanan, minuman, dan tembakau yang turun 0,86%, serta kelompok transportasi yang turun 0,14%.

"Ada beberapa komoditas yang dominan memberikan andil ke deflasi kelompok makanan, minuman dan tembakau karena terjadi penurunan harga. Yaitu penurunan harga daging ayam ras, bawang merah, tomat, telur ayam ras, dan beberapa jenis buah," ujarnya.

Sementara itu, ada beberapa kelompok yang mengalami kenaikan harga pada Agustus 2020 sehingga menyumbang inflasi, yaitu pendidikan dan perawatan pribadi dan jasa lainnya.