Harga minyak anjlok, defisit APBN akan melebar

Harga minyak dunia mempengaruhi harga minyak Indonesia yang menjadi asumsi perhitungan APBN.

Presiden Joko Widodo didampingi Wakil Presiden Ma'ruf Amin memimpin rapat terbatas (ratas) di Kantor Presiden, Jakarta, Senin (9/3/2020). Foto Antara/Hafidz Mubarak A.

Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kementerian Keuangan(Kemenkeu) memperkirakan akan terjadi pelebaran defisit anggaran akibat anjloknya harga minyak mentah dunia di pasar.

Saat ini, harga minyak mentah dunia terus berfluktuasi. Harga minyak West Texas Intermediate (WTI) bahkan sempat menyentuh minus US$37 per barel di perdagangan kemarin, Selasa (21/4).

Harga minyak mentah dunia tersebut turut mempengaruhi harga minyak mentah Indonesia atau Indonesian Crude Price (ICP). Meski lebih tinggi dari harga WTI saat ini, harga ICP jiga terus terkoreksi.

Harga ICP telah mengalami revisi target dari semula sebesar US$63 per barel di APBN 2020, hanya menjadi US$38 per barel dalam Perpres Nomor 54 Tahun 2020. Jika terus turun, defisit anggaran diperkirakan melebar hingga Rp12,2 triliun.

"Jika harga terus mengalami penurunan sehingga ICP menjadi US$30,9/barel (rata-rata setahun) maka defisit diperkirakan bertambah Rp12,2 triliun," kata Kepala Bagian Informasi dan Komunikasi Publik BKF Kemenkeu, Endang Larasati dalam keterangan resmi, Rabu (22/4).