Ibu kota baru pengganti Jakarta berbiaya Rp466 triliun

Pembangunan Ibu Kota baru pengganti Jakarta diperkirakan menelan biaya mencapai Rp466 triliun.

Pembangunan Ibu Kota baru pengganti Jakarta diperkirakan menelan biaya mencapai Rp466 triliun. / Setkab

Pembangunan Ibu Kota baru pengganti Jakarta diperkirakan menelan biaya mencapai Rp466 triliun.

Menteri Perencanaan dan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas Bambang PS Brodjonegoro mengungkapkan estimasi biaya yang diperlukan untuk pembangunan ibu kota baru seluas 40.000 hektare di luar Pulau Jawa membutuhkan sekitar Rp466 triliun.

"Kita mencoba membuat estimasi besarnya pembiayaan tadi di mana skenario satu diperkirakan sekali lagi akan membutuhkan biaya Rp466 triliun atau US$33 miliar," kata Bambang saat rapat terbatas bertopik Tindak Lanjut Rencana Pemindahan Ibu Kota di Kantor Presiden, Jakarta, Senin (29/4).

Luas lahan 40.000 hektare dibutuhkan jika jumlah penduduk mencapai 1,5 juta jiwa yang terdiri dari seluruh aparatur sipil negara (ASN) yang bekerja di kementerian dan lembaga, tingkat legislatif dan yudikatif serta pelaku ekonomi dan anggota TNI dan Polri turut migrasi ke ibu kota baru.

"Dengan penduduk 1,5 juta di mana pemerintahan akan membutuhkan 5% lahan, ekonomi 15%, sirkulasi infrastruktur 20%, permukiman 40% dan ruang terbuka hijau 20%. Diperkirakan dibutuhkan lahan minimal 40.000 hektare, itu skenario yang pertama," jelas Bambang.