IHSG dibayangi tekanan eksternal

Indeks harga saham gabungan (IHSG) diperkirakan masih akan melemah lantaran dibayangi oleh tekanan faktor eksternal.

Indeks harga saham gabungan (IHSG) diperkirakan masih akan melemah lantaran dibayangi oleh tekanan faktor eksternal. / Istimewa

Indeks harga saham gabungan (IHSG) diperkirakan masih akan melemah lantaran dibayangi oleh tekanan faktor eksternal.

Ekonom Institute for Development of Economics & Finance (INDEF) Bhima Yudhistira mengatakan investor asing masih keluar dari market dan mencari aset yang lebih aman. Aksi profit taking juga harus diwaspadai membayangi lantai bursa.

"Banyak yang memanfaatkan rebound pekan lalu untuk jual sebelum libur. Diprediksi besok, Rabu (12/9), IHSG masih rentan koreksi pada rentang 5.730-5.810," ungkap Bhima saat dihubungi Alinea.id, Selasa (11/9).

Pada perdagangan Senin (10/9), IHSG ditutup terkoreksi 0,35% sebesar 20,34 poin ke level 5.831,12. Investor asing membukukan aksi jual bersih senilai Rp140,23 miliar dan menambah capaian net sell sejak awal tahun menjadi Rp53,19 triliun.

Saat bersamaan, lantai bursa Amerika Serikat juga melemah, yakni Dow Jones ditutup 25.916,54 (-0,31%), NASDAQ ditutup 7.902,54 (-0,25%), S&P 500 ditutup 2.871,68 (-0,22%). Index saham AS ditutup melemah setelah Presiden Donald Trump memberikan pernyataan yang cukup kuat untuk meningkatkan tarif terhadap barang-barang dari China senilai US$200 miliar pada pekan ini.