sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

IHSG dibayangi tekanan eksternal

Indeks harga saham gabungan (IHSG) diperkirakan masih akan melemah lantaran dibayangi oleh tekanan faktor eksternal.

Eka Setiyaningsih
Eka Setiyaningsih Selasa, 11 Sep 2018 23:25 WIB
IHSG dibayangi tekanan eksternal

Indeks harga saham gabungan (IHSG) diperkirakan masih akan melemah lantaran dibayangi oleh tekanan faktor eksternal.

Ekonom Institute for Development of Economics & Finance (INDEF) Bhima Yudhistira mengatakan investor asing masih keluar dari market dan mencari aset yang lebih aman. Aksi profit taking juga harus diwaspadai membayangi lantai bursa.

"Banyak yang memanfaatkan rebound pekan lalu untuk jual sebelum libur. Diprediksi besok, Rabu (12/9), IHSG masih rentan koreksi pada rentang 5.730-5.810," ungkap Bhima saat dihubungi Alinea.id, Selasa (11/9).

Pada perdagangan Senin (10/9), IHSG ditutup terkoreksi 0,35% sebesar 20,34 poin ke level 5.831,12. Investor asing membukukan aksi jual bersih senilai Rp140,23 miliar dan menambah capaian net sell sejak awal tahun menjadi Rp53,19 triliun.

Saat bersamaan, lantai bursa Amerika Serikat juga melemah, yakni Dow Jones ditutup 25.916,54 (-0,31%), NASDAQ ditutup 7.902,54 (-0,25%), S&P 500 ditutup 2.871,68 (-0,22%). Index saham AS ditutup melemah setelah Presiden Donald Trump memberikan pernyataan yang cukup kuat untuk meningkatkan tarif terhadap barang-barang dari China senilai US$200 miliar pada pekan ini.

Selain itu, data ekonomi AS cukup kuat, terdapat 201.000 pekerjaan baru, lebih tinggi dari ekspektasi analis di level 191.000 dan juga gaji karyawan yang meningkat sebesar 0,4% secara bulanan lebih tinggi dari ekspektasi pada 0,2% month to month.

Hal ini justru mendorong kecemasan investor bahwa The Fed menjadi semakin mungkin untuk menaikkan suku bunga pada akhir September untuk menjaga pertumbuhan ekonomi dan inflasi.

Research Analys Kresna Sekuritas Robertus Yanuar Hadi mengatakan, sentimen negatif masih dari kekhawatiran investor akan meningkatnya perang dagang setelah Presiden Trump menyatakan kesiapannya untuk menetapkan tarif tambahan atas barang impor China senilai US$267 miliar, di luar dari US$200 miliar yang telah berlaku.

Sponsored

"Prediksi IHSG besok di kisaran 5.770-5.890," kata Yanuar saat dihubungi secara terpisah.

Dalam kesempatan yang berbeda, Direktur Riset dan Investasi Kiwoom Sekuritas Indonesia Maximilianus Nico Demus mengatakan hal yang serupa.

Faktor pelemahan IHSG salah satunya adalah dengan niat Donald Trump untuk mengenakan tarif tambahan terhadap China.

"Data ekonomi yang keluar pekan lalu ekspor dan impor China terlihat turun cukup dalam mengingat efek yang diberikan oleh Trump mulai terlihat," terangnya.

China sebagai salah satu perekonomian terbesar memiliki pengaruh besar terhadap perekonomian negara lainnya. Sehingga, apabila perekonomian China melambat, tentu hal ini akan memiliki efek domino kepada negara lainnya. Hal ini pula yang membuat kecemasan pasar global meningkat.

Lebih lanjut, jelas Nico, pelemahan mata uang dunia negara emerging market juga merupakan salah satu penyebab market melemah kemarin. Khususnya afrika yang tengah jadi sorotan beberapa hari terakhir ini.

Nico memprediksi IHSG masih melemah sampai besok, Rabu (12/9). Sayangnya dia enggan menyebut berapa kisaran level IHSG besok. "Melemah tapi no comment, kita tunggu saja Rabu pagi," ujarnya.

Berita Lainnya
×
tekid