Perdagangan sesi I, IHSG tergelincir 25,12 poin

Perdagangan IHSG hari ini diprediksi melemah dipicu oleh depresiasi nilai tukar rupiah terhadap dollar AS.

Perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI)/Antara Foto

Mengakhiri perdagangan sesi I pada Rabu (3/10), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) turun 25,12 poin ke level 5.850,50. 

Direktur Riset dan Investasi Kiwoom Sekuritas Indonesia Maximilianus Nico Demus memperkirakan perdagangan IHSG hari ini akan melemah dipicu oleh depresiasi nilai tukar rupiah terhadap dollar AS yang menyentuh angka Rp15.000 pada Selasa (2/10). IHSG diprediksi terkoreksi di support dan resistance di level 5.840-5.934.

Rupiah yang melemah hingga Rp 15.000 merupakan pelemahan pertama kalinya dalam 20 tahun terakhir. Kendati demikian, Nico optimistis Bank Indonesia akan menjaga rupiah agar tak semakin terjun bebas. "Sehingga kita akan dapat menjaga ekonomi dan menyesuaikan ke tingkat ekuilibrium baru," jelas Nico dalam riset hariannya, Rabu (3/10).

Sementara dari global, pelaku pasar tampaknya kuatir akan kondisi di Italia, di mana Perdana Menteri Giuseppe Conte berencana membuat anggaran negara yang ekspansif pada 2019 dengan defisit mencapai 2,4% dari Produk Domestik Bruto (PDB). Apabila terealisasi, berpeluang menjadikan Italia terbeban dengan utang yang cukup tinggi. Sebagai catatan, utang Italia pada 2017 sebesar 131,8% GDP.

Pengamat Pasar Modal Asosiasi Analis Efek Indonesia (AAEI) Reza Priyambada menambahkan penurunan IHSG juga dipicu oleh kenaikan volume jual. "Meski diharapkan aksi jual bisa lebih berkurang namun, namun laju IHSG masih dapat berpeluang melemah kembali. Investor perlu tetap mewaspadai berbagai sentimen yang dapat membuat IHSG melanjutkan penurunannya," ujarnya.