IHSG berpeluang tembus 6.100, asalkan...

Pasar saham Indonesia berpeluang terus tumbuh. Syaratnya, Rupiah stabil dan inflasi tetap terkendali

Stimulus fiskal, nilai tukar mata uang yang stabil dan inflasi yang terkendali merupakan hal penting yang dapat mendukung kondisi pasar saham Indonesia ketika pelonggaran moneter tidak terjadi.

Namun kondisi perekonomian global, turut pula mempengaruhi pasar saham Indonesia. Di Amerika Serikat ada kecenderungan inflasi domestik yang naik dan kebijakan The Fed yang lebih agresif (hawkish). 

Pada saat seperti ini, dukungan pasar surat utang ke valuasi saham akan berkurang. Sedangkan risiko premium masih tetap tinggi di tengah kenaikan ketidapakstian kondisi eksternal.

Adrian Joezer, analis dari Mandiri Sekuritas (Mansek) memprediksi tidak ada pembalik kebijakan moneter di AS. Tetapi kontrol inflasi sangat penting untuk menjadi pemberi keuntungan bagi pencari yield.

Saat ini Federal Reserve masih berpeluang menaikkan bunga sekali lagi pada Desember mendatang. Sebab inflasi year on year pada Agustus lalu sebesar 1,9%.