Importasi ilegal tekstil sebabkan kerugian negara hingga triliunan rupiah

Salah satu penyebab utama adanya importasi ilegal tekstil, adalah adanya disparitas harga yang tinggi antara dalam dan luar negeri.

Ilustrasi industri tekstil. Foto Antara.

Ketua umum Ikatan Ahli Tekstil Seluruh Indonesia (IKATSI) Suharno Rusdi menyatakan, industri tekstil dan produk tekstil (TPT) merupakan industri manufaktur strategis yang memiliki peran sangat besar dalam struktur ekonomi nasional.

“Ekspornya lumayan, pada 2020 sekitar US$12 juta. Penyerapan tenaga kerja mencapai sekitar 3,6 juta orang di tahun lalu,” ujarnya saat webinar bertajuk “Membongkar Mafia Illegal Importasi Tekstil”, Rabu (13/01).

Oleh karena itu, kata dia, sudah sangat tepat jika Presiden Jokowi memasukkan industri TPT ke dalam sembilan industri unggulan dalam program kerja Kabinet Indonesia Maju.

Di sisi lain Suharno berkata, kian maraknya importasi ilegal tekstil dalam dua tahun terakhir, telah merugikan negara hingga triliyunan rupiah.

“Kasus salah fungsi Pusat Logistik Berikat (PLB) 2019, kemudian terbongkarnya penyelundupan ratusan kontainer di suatu pelabuhan, ini semua telah mengganggu pertumbuhan industri TPT kita. Importasi ilegal merupakan praktik unfair dalam berbisnis,” katanya.