Indeks PMI turun, Menkeu waspadai industri manufaktur

Penurunan PMI dipengaruhi kondisi perekonomian global yang masih tak pasti sehingga mengerek turun permintaan dari beberapa negara tujuan.

Menteri Keuangan (Menkeu), Sri Mulyani Indrawati, saat memaparkan realisasi APBN 2020 dalam telekonferensi pers APBN Kita November 2022, Kamis (24/11/2022). YouTube/Kemenkeu RI

Kinerja industri manufaktur mulai perlu diwaspadai. Meski selama 14 bulan terakhir selalu di level ekspansif atau di atas level 50, tetapi Purchasing Managers Index (PMI) Manufacture menunjukkan adanya tren penurunan.

Pada Oktober 2022, PMI di level 51,8 poin dan kini turun dibandingkan September 2022 di poin 53,7. Menteri Keuangan (Menkeu), Sri Mulyani Indrawati, pun memberikan pesan serius.

"Kita perlu mulai waspadai itu, PMI manufaktur kita. Pada bulan-bulan akhir sudah mulai menunjukkan adanya penurunan dan ini perlu diwaspadai karena menyangkut kegiatan manufaktur yang sangat penting," katanya dalam pemaparannya saat telekonferensi pers APBN Kita November 2022, Kamis (24/11).

Sri Mulyani berpendapat, menurunnya PMI dipengaruhi kondisi perekonomian global yang masih tidak pasti sehingga mengerek turun permintaan dari beberapa negara tujuan ekspor, khususnya Eropa dan Amerika Serikat (AS). Dari laporan Badan Pusat Statistik (BPS), ekspor nonmigas Indonesia pada Oktober 2022 turun 0,14% dibanding bulan lalu. Dirinya pun mengimbau kinerja manufaktur diperhatikan.

Tren penurunan juga terlihat dari konsumsi listrik. Meski terbilang masih dalam level yang tinggi, 
sektor bisnis di 12,5% (yoy) dan industri 5,7% (yoy) pada Oktober 2022, tetapi angka tersebut menunjukkan tren negatif.