Bio Farma sebut Indonesia bisa dapatkan lebih dari 426 juta dosis vaksin

Suplai vaksin tambahan tersebut datang dari lembaga di bawah WHO, yaitu Covax dan kontrak dengan perusahaan vaksin lainnya.

Direktur Bio Farma Honesti Basyir. Foto Antara/Ade Irma Junida)

Direktur Utama PT Bio Farma (Persero) Honesti Basyir menyebutkan, Indonesia bisa mendapatkan lebih dari 426 juta dosis vaksin dari yang dibutuhkan untuk herd immunity. Suplai vaksin tambahan tersebut datang dari lembaga di bawah World Health Organization (WHO) yaitu Covax dan kontrak dengan perusahaan penyedia vaksin lainnya.

Dia menjelaskan, Indonesia telah mendapatkan komitmen untuk suplai vaksin sebesar 54 juta dosis. Apabila Covax memiliki suplai lebih, Indonesia bisa mendapatkan 54 juta dosis suplai lagi.

"Artinya,108 juta dosis atau 20% dari total populasi yang berhak mendapatkan vaksin," kata Honesti di DPR, Rabu (20/6).

Di luar itu, telah ada sebesar 140 juta dosis bahan baku yang bertahap masuk ke Indonesia untuk diproses dan diproduksi menjadi vaksin oleh Bio Farma.

Selanjutnya, Bio Farma juga memiliki kontrak dengan Novavax untuk 50 juta dosis vaksin, dengan opsi tambahan menjadi 80 juta dosis. Jumlah tersebut bergantung dengan opsi mana yang bisa dieksekusi pihaknya.