Indonesia dapat pinjaman ADB sebesar Rp2,14 triliun

Ini akan mendorong pembangunan infrastruktur yang berkelanjutan dan mempercepat pemulihan negara dari pandemi Covid-19.

ilustrasi. Istimewa

Asian Development Bank (ADB) telah menyetujui pinjaman kepada pemerintah Indonesia sebesar US$150 juta atau sekitar Rp2,14 triliun (kurs: Rp 14.292 per US$). Pinjaman ini diberikan dalam rangka mendukung percepatan pemulihan ekonomi Indonesia dari pandemi Covid-19.

Selain itu pinjaman ini ditujukan untuk mengkatalisasi dana publik dan swasta untuk mendukung proyek infrastruktur hijau dan bankable untuk membantu negara mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan atau Sustainable Development Goals (SDGs).

Sustainable Development Goals Indonesia One–Green Finance Facility (SIO-GFF) merupakan yang pertama di Asia Tenggara dan bertujuan untuk membiayai setidaknya 10 proyek di mana 70%-nya dari pembiayaan mendukung infrastruktur hijau dan sisanya mendukung SDGs.

Kepala Unit Keuangan Hijau dan Inovatif ADB untuk Asia Tenggara dan Direktur Negara untuk Thailand Anouj Mehta mengatakan fasilitas tersebut akan merancang proyek-proyek yang memenuhi persyaratan bank  dan guna menarik dana melengkapi pengeluaran publik, termasuk dari sumber swasta, institusi, dan komersial.

"SIO-GFF bertujuan untuk mengkatalisasi hingga 8 kali lipat dari dana yang diinvestasikan untuk mendukung infrastruktur ramah iklim dan membantu Indonesia membuat kemajuan menuju SDGs," ungkapnya, melansir dari ADB, Rabu (16/2).