Indonesia kehilangan pendapatan US$171 juta akibat sampah plastik

Sampah plastik di lautan meyebabkan kerugian pendapatan di berbagai sektor.

Bank Dunia (World Bank) menyebutkan polusi sampah plastik yang mencemari lautan Indonesia telah menyebabkan hilangnya pendapatan. Alinea.id/Nanda Aria

Bank Dunia (World Bank) menyebutkan polusi sampah plastik yang mencemari lautan Indonesia telah menyebabkan hilangnya pendapatan hingga US$140 juta di sektor pariwisata dan US$31 juta di sektor penangkapan ikan atau total US$171 juta.

Kepala Ekonom Bank Dunia untuk Indonesia Frederico Gil Sander mengatakan sebagai negara maritim dengan lautan luas, Indonesia memiliki potensi sumber ekonomi yang besar dari pemanfaatan laut, baik untuk pariwisata maupun tangkapan ikan.

“Hanya saja pengelolaan sampah yang buruk mengancam aset nasional,” katanya dalam acara Indonesia Economic Quarterly di Jakarta, Senin (1/7).

Ia melanjutkan, saat ini Indonesia adalah negara kedua terbesar di dunia sebagai penyumbang sampah di lautan, yaitu sebesar 0,5 hingga 1,3 juta ton per tahunnya.

“Lebih dari 80% sampah dari kawasan urban perkotaan tidak tertangani yang berdampak buruk pada kesehatan masyarakat, kualitas makanan, wisata laut, dan perkapalan,” ucapnya.