Industri kosmetik nasional tumbuh 20%

Kinerja yang gemilang ini lantaran permintaan besar dari pasar domestik dan ekspor seiring tren masyarakat

Siswi jurusan kecantikan SMK Negeri 4 Solo mengikuti praktik tata rias fantasi saat ujian kompetensi di sekolah mereka, Solo, Jawa Tengah/AntaraFoto

Industri kosmetik nasional mengalami pertumbuhan yang cukup tinggi hingga lebih dari 20% pada tahun lalu. Kinerja yang gemilang ini lantaran permintaan besar dari pasar domestik dan ekspor seiring tren masyarakat yang mulai memperhatikan produk perawatan tubuh sebagai kebutuhan utama.

“Jadi, pertumbuhannya sampai dua digit atau empat kali lipat dari pertumbuhan ekonomi nasional. Kementerian Perindustrian telah menempatkan industri kosmetik sebagai sektor andalan sebagaimana tertuang dalam Rencana Induk Pembangunan Industri Nasional (RIPIN) tahun 2015-2035,” terang Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto dalam keterangan tertulisnya.

Industri kosmetik di dalam negeri bertambah sebanyak 153 perusahaan pada 2017, sehingga saat ini jumlahnya mencapai lebih dari 760 perusahaan. Dari total tersebut, sebanyak 95% industri kosmetik nasional merupakan sektor industri kecil dan menengah (IKM) dan sisanya industri skala besar.

Dari industri yang skala menengah dan besar, beberapa dari mereka sudah mampu mengekspor produknya ke luar negeri seperti ke ASEAN, Afrika, Timur Tengah dan lain-lain. Pada 2017, nilai eksporproduk kosmetik nasional mencapai US$ 516,99 juta, naik dibandingkan 2016 sebesar US$470,30 juta.

Indonesia merupakan salah satu pasar kosmetik yang cukup besar. Sehingga bisnis ini akan prospektif dan menjanjikan bagi produsen yang ingin mengembangkannya di dalam negeri. Potensi pasar domestik ini, antara lain meningkatnya jumlah populasi penduduk usia muda atau generasi millenial.