Inovasi anak negeri demi melawan pandemi

Balitbang Pertanian menciptakan inovasi alat ukur untuk minyak atsiri yang akan mempermudah penggunaan atsiri dalam berbagai kemasan.

Ilustrasi Alinea.id/Enrico P. W.

Di masa pandemi, essential oil jenis Eucalyptus mendadak naik daun. Tanaman dengan wangi yang melegakan hidung ini teruji klinis mampu melawan virus SARS CoV-2 atau Covid-19. Riset Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (Balitbangtan) Kementerian Pertanian (Kementan) menyebut Eucalyptus teruji mampu menahan Coronavirus bereplikasi.

Khasiat Eucalyptus pun akan diwujudkan dengan berbagai produk turunan. Sebut saja dalam kemasan inhaler, roll-on, diffuser, hingga kalung saset. Tidak berhenti sampai disitu, Unit Kerja Balai Besar Pengembangan Mekanisasi Pertanian Kementan juga menemukan inovasi yakni alat ukur evaporasi minyak atsiri.

Invensi yang melibatkan 16 peneliti ini akan mempermudah minyak atsiri digunakan dalam berbagai kemasan. Namun, sebelum sampai ke tangan konsumen, minyak atsiri itu perlu teruji dengan alat ukur yang mumpuni.

"Produk atsiri selama pandemi kan dibuat berbagai produk roll on, inhaler, saset nah ini kita uji seberapa tahan alat-alat ini kalau dihisap hidung manusia. Bertahan berapa lama, kami buat alat ukurnya," kata salah satu peneliti Invensi Alat Ukur Evaporasi Minyak Atsiri Kementan Teguh Wikan kepada Alinea.id, Jumat (1/10).