Investasi: Incar cuan dari saham emiten mini

Hingga 12 Juli 2019, setidaknya 32 perusahaan telah mencatatkan sahamnya di papan perdagangan Bursa Efek Indonesia (BEI).

Hingga 12 Juli 2019, setidaknya 32 perusahaan telah mencatatkan sahamnya di papan perdagangan Bursa Efek Indonesia (BEI). / Antara Foto

Hingga 12 Juli 2019, setidaknya 32 perusahaan telah mencatatkan sahamnya di papan perdagangan Bursa Efek Indonesia (BEI). Penawaran umum saham perdana (Initial Public Offering/IPO) tersebut didominasi oleh perusahaan-perusahaan kecil dan menengah. 

Kepala Riset PT Narada Kapital Kiswoyo Adi Joe memandang tren IPO perusahaan-perusahaan kecil dan menengah tersebut sebagai hal yang baik. Sebab, menurutnya daripada perusahaan mengajukan pinjaman utang bank, lebih baik melakukan IPO untuk menghimpun dana.

"Mereka (perusahaan-perusahaan kecil) yang bisa IPO, manajemennya sudah berubah, pemiliknya mau tak mau harus mengerti pasar modal. Tapi kalau pemiliknya konservatif, mereka tidak akan IPO," ujar Kiswoyo ketika dihubungi, Jumat (12/7).

Kiswoyo mengatakan, jika ingin berinvestasi di perusahaan-perusahaan kecil dan menengah, investor harus mencari perusahaan yang ke depannya bagus dan melihat manajemen perusahaan seperti apa. Kiswoyo tak menampik hal ini memang susah dilakukan, tetapi ia melihat ada beberapa emiten kecil yang menjanjikan.

"Yang baru-baru ini IPO ada PT Envy Technologies Indonesia Tbk. (ENVY). Dua tahun lalu ada PT Kapuas Prima Coal Tbk. (ZINC) dan di 2018 ada PT Dewata Freight International Tbk. (DEAL)," kata Kiswoyo.