Punya dana kelolaan hampir Rp500 triliun, Jamsostek bakal investasi di INA

Jamsostek menandatangani nota kesepahaman dengan Indonesia Investment Authority (INA).

Petugas melayani peserta di Kantor BPJS Ketenagakerjaan Daerah Istimewa Yogyakarta, Kamis (22/6/209). Foto Antara/Andreas Fitri Atmoko.

Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Ketenagakerjaan (BPJamsostek) atau BPJS Ketenagakerjaan dan Indonesia Investment Authority (INA) pada Senin (24/5) menandatangani nota kesepahaman atau Memorandum of Understanding (MoU) untuk kerja sama kegiatan investasi, khususnya investasi langsung.

Kerja sama ini ditujukan untuk menyinergikan sumber daya dan dana yang dimiliki. Kedua instansi secara bersama-sama akan berbagi informasi atas potensi investasi bersama dalam beberapa sektor investasi. Yakni, sektor infrastruktur, seperti jalan tol, pelabuhan dan bandara; infrastruktur digital; serta jasa dan pendukung kesehatan.

“Selain memberikan pelayanan jaminan sosial ketenagakerjaan kepada peserta, kami juga memiliki misi untuk mendukung pembangunan dan kemandirian perekonomian nasional," kata Direktur Utama BPJamsostek Anggoro Eko Cahyo, Senin (24/5).

Dia menjelaskan, implementasi dari komitmen ini adalah melalui penempatan dana investasi, yang per 30 April 2021 memiliki total dana kelolaan mencapai Rp490,1 triliun, ke dalam berbagai instrumen, salah satunya berupa instrumen penyertaan langsung yang saat ini porsinya masih relatif kecil. 

Dengan kerja sama ini, BPJamsostek berkolaborasi investasi dengan INA untuk menanamkan dana ke dalam berbagai proyek investasi langsung secara bersama-sama atau sebagai co-investor.