sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Punya dana kelolaan hampir Rp500 triliun, Jamsostek bakal investasi di INA

Jamsostek menandatangani nota kesepahaman dengan Indonesia Investment Authority (INA).

Nanda Aria Putra
Nanda Aria Putra Senin, 24 Mei 2021 20:31 WIB
Punya dana kelolaan hampir Rp500 triliun, Jamsostek bakal investasi di INA

Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Ketenagakerjaan (BPJamsostek) atau BPJS Ketenagakerjaan dan Indonesia Investment Authority (INA) pada Senin (24/5) menandatangani nota kesepahaman atau Memorandum of Understanding (MoU) untuk kerja sama kegiatan investasi, khususnya investasi langsung.

Kerja sama ini ditujukan untuk menyinergikan sumber daya dan dana yang dimiliki. Kedua instansi secara bersama-sama akan berbagi informasi atas potensi investasi bersama dalam beberapa sektor investasi. Yakni, sektor infrastruktur, seperti jalan tol, pelabuhan dan bandara; infrastruktur digital; serta jasa dan pendukung kesehatan.

“Selain memberikan pelayanan jaminan sosial ketenagakerjaan kepada peserta, kami juga memiliki misi untuk mendukung pembangunan dan kemandirian perekonomian nasional," kata Direktur Utama BPJamsostek Anggoro Eko Cahyo, Senin (24/5).

Dia menjelaskan, implementasi dari komitmen ini adalah melalui penempatan dana investasi, yang per 30 April 2021 memiliki total dana kelolaan mencapai Rp490,1 triliun, ke dalam berbagai instrumen, salah satunya berupa instrumen penyertaan langsung yang saat ini porsinya masih relatif kecil. 

Dengan kerja sama ini, BPJamsostek berkolaborasi investasi dengan INA untuk menanamkan dana ke dalam berbagai proyek investasi langsung secara bersama-sama atau sebagai co-investor. 

"Dengan potensi dana kelolaan yang cukup besar, kami yakin INA bersama BPJamsostek akan dapat berperan pada proyek-proyek potensial, termasuk kemitraan dengan Kementerian BUMN (Badan Usaha Milik Negara) yang kami yakin akan memberikan prioritas pada proyek-proyek strategis" ujarnya.

Kerja sama dengan INA ini serta dengan pihak-pihak yang lain, merupakan upaya BPJamsostek untuk menciptakan lapangan pekerjaan baru, mendiversifikasi risiko, serta mendistribusikan dana investasi ke dalam berbagai instrumen investasi alternatif dengan durasi yang lebih panjang, yield yang optimal, serta governance dan manajemen risiko yang memadai.

Sementara itu, Ketua Dewan Direktur INA, Ridha D. M. Wirakusumah, mengatakan pihaknya menghargai BPJamsostek atas inisiasi untuk bekerja sama dalam menyalurkan dana untuk bersama-sama berinvestasi secara aman, berjangka panjang dan berdampak positif pada perekonomian nasional. 

Sponsored

"Investasi yang dibidik oleh kami, selain diharapkan memberi imbal balik juga diharapkan dapat mempunyai multiplier effect yang besar terhadap perekonomian dan turut membantu menciptakan lapangan kerja di Indonesia," ujarnya

Dia menyebut, INA berupaya untuk membangun organisasi yang andal, efisien, dan dapat berinvestasi secara optimal dengan governance yang tinggi dan tata kerja yang tertib dan teratur.

Selain bekerja sama dengan institusi global, INA juga berminat untuk melakukan kolaborasi dengan berbagai institusi investasi domestik seperti BPJamsostek mengingat luasnya peluang investasi yang dapat dikembangkan.

"Kami percaya kerja sama yang dijalin dengan BPJamsostek ini merupakan langkah awal positif untuk kolaborasi yang lebih luas dengan berbagai investor, terutama domestik, dalam berinvestasi di berbagai sektor di Indonesia," tuturnya.

Berita Lainnya
×
tekid