Jangan gagap teknologi di era digitalisasi

Pekerjaan di era digital menuntut tenaga kerja akrab dengan perkembangan teknologi.

Ilustrasi Alinea.id/Oky Diaz.

Lulus dari jurusan Ilmu Komunikasi hampir tiga tahun silam, Wine Tesa (25), sempat gamang di awal-awal bekerja. Dia yang mengambil konsentrasi Hubungan Masyarakat (Humas) mengaku kurang sreg dengan bidang yang dilakoninya. Tak mau saklek dengan jurusan kuliah, perempuan yang juga pernah magang di kantor pemerintahan hingga korporat RI itu pun, memutuskan untuk mencari pengalaman lain. 

"Aku benar-benar buka diri eksplor yang lain. Enggak nge-limit. Untungnya komunikasi dan humas enggak terlalu spesifik, kalaupun mau shifting karir nggak terlalu berat," ujar Wine ketika berbincang dengan Alinea.id, Selasa (31/12/2020). 

Wine kemudian tertarik untuk menjajal masuk ke salah satu perusahaan konsultasi di Malaysia yang berfokus pada analisis data. Perannya sebagai Content Analysis yang mayoritas kliennya adalah perusahaan teknologi ternama global (giant tech) seperti Google. 

"Project-projectnya dealing sama teknologi. Dua tahun di Kuala Lumpur, aku analisis konten, data, tren," kata perempuan lulusan salah satu universitas negeri di Bandung itu.  

Tahun pertama, dia bilang, level pekerjaan yang dia kerjakan masih terbilang standar. Namun memasuki tahun kedua, konten-konten yang ia analisis semakin rumit. Ia pun bingung, konten-konten yang mudah sudah jarang dia temukan belakangan.