Jelang tutup buku, realisasi anggaran PEN baru capai 69,3%

Sejak awal Desember, merencanakan bisa menyalurkan PEN minimal Rp163 triliun hingga akhir tahun.

Wakil Menteri BUMN I Budi Gunadi Sadikin dalam penandatanganan nota kesepahaman antara Kementerian BUMN dan IFC, dari Jakarta, Senin (13/7/2020). Foto Humas Kementerian BUMN

Realisasi anggaran program pemulihan ekonomi nasional (PEN) hingga 14 Desember 2020 tercatat masih sebesar 69,3%. Realisasi tersebut setara dengan Rp481,6 triliun dari total pagu Rp695,2 triliun.

Ketua Satgas Pemulihan Ekonomi Nasional Budi Gunadi Sadikin mengatakan, sejak awal Desember, pihaknya merencanakan bisa menyalurkan PEN minimal Rp163 triliun hingga akhir tahun.

"Masih ada sisa waktu dua minggu lagi, semoga kami bisa lebih cepat lagi menyalurkan sisanya," kata Budi, Rabu (16/12).

Dia melanjutkan, dari empat program PEN yang menjadi tanggung jawabnya, realisasi di sektor sosial dan UMKM menurutnya telah mendekati target realisasi. Yang masih kurang penyalurannya, adalah pembiayaan korporasi.

Tercatat hingga 14 Desember 2020, realisasi program PEN di sektor korporasi baru mencapai Rp8,15 triliun. Realisasi ini memang paling kecil dibandingkan di sektor lainnya, seperti perlindungan sosial yang terealisasi Rp269,8 triliun, program UMKM yang terealisasi Rp128,78 triliun, dan sektor kementerian atau lembaga dan pemda yang terealisasi Rp59,18 triliun.