JLL Indonesia sebut pengembang fokus ke rumah tapak di 2021

Stabilnya penjualan rumah tapak disebabkan karena tingginya kebutuhan masyarakat akan rumah yang dapat ditinggali.

Ilustrasi. Foto Antara.

Head of Research JLL Indonesia Yunus Karim mengungkapkan, permintaan untuk rumah tapak pada 2020 cenderung stabil, meskipun berada di tengah terpaan pandemi Covid-19. 

Itulah sebabnya pada 2021 ini, pengembang cenderung fokus ke sektor rumah tapak, karena dianggap memiliki pasar yang lebih baik, dibandingkan dengan pasar di gedung perkantoran, apartemen atau kondominium.

"Rumah tapak akan meningkat di 2021 dengan pengembangan produk yang terus berlanjut. Pengembang mulai ubah fokus ke sektor yang permintaannya cukup baik di pasar," katanya dalam video conference, Rabu (10/2).

Pada tahun ini, ada tambahan 16.000 unit rumah tapak baru, setelah pada 2020 penjualan rumah tapak mencapai 13.000 unit, atau dengan tingkat penjualannya mencapai 72%.

Stabilnya penjualan rumah tapak disebabkan karena tingginya kebutuhan masyarakat akan rumah yang dapat ditinggali.