Jokowi genjot PLTA, masa depan listrik RI

Presiden Joko Widodo mengenjot pembangunan pembangkit listrik tenaga air (PLTA) sebagai pasokan energi masa depan.

Bendungan Rotiklot yang terletak di Kabupaten Belu, Nusa Tenggara Timur (NTT), ilustrasi Pembangkit listrik tenaga air (PLTA). / Facebook Joko Widodo

Presiden Joko Widodo mengenjot pembangunan pembangkit listrik tenaga air (PLTA) sebagai pasokan energi masa depan.

Presiden mengatakan Indonesia memiliki sumber energi listrik yang besar dan belum digunakan dengan baik. Sumber energi tersebut adalah hydropower atau PLTA.

Dia menguraikan, Indonesia dianugerahi sejumlah sungai besar dan panjang. Contohnya, Sungai Kayan di Kalimantan Utara yang dapat dijadikan lokasi pembangkit listrik tenaga air. Tak hanya satu titik, dia mengatakan terdapat 10 titik lokasi yang dapat dijadikan hydropower.

"Kita memiliki sebuah kekuatan besar hydropower yang tidak pernah kita gunakan. Kalau Sungai Kayan dibendung ada 10 titik di situ," kata Jokowi dalam acara Pertemuan Tahunan Bank Indonesia 2019 di Ciputra Artpreneur, Lotte Shopping Avenue, Ciputra World, Jakarta Selatan, Kamis (28/11).

Dia mencontohkan apabila Sungai Kayan tersebut dijadikan lokasi PLTA, maka akan dapat memproduksi listrik sebesar 11.000 Megawatt. Potensi itu belum menghitung sungai Mamberamo yang terdapat di Papua, yang diperkirakan dapat menghasilkan listrik sebesar 23.000 MW.