Jokowi luncurkan bursa karbon: Kontribusi Indonesia melawan krisis iklim

BEI menjadi operator bursa karbon seiring terbitnya izin usaha oleh OJK, 18 September 2023.

Presiden Jokowi meluncurkan bursa karbon di BEI, Selasa (26/9/2023). Katanya, ini sebagai kontribusi Indonesia melawan krisis iklim. YouTube/Sekretariat Presiden

Presiden Joko Widodo (Jokowi) meluncurkan sekaligus membuka perdagangan perdana bursa karbon di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, pada Selasa (26/9). Ini dilakukan seiring terbitnya izin usaha penyelenggara bursa karbon oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) kepada BEI, 18 September 2023.

"Ini adalah kontribusi nyata Indonesia untuk berjuang bersama dunia melawan krisis iklim, melawan krisis perubahan iklim, di mana hasil dari perdagangan ini akan direinvestasikan kembali pada upaya menjaga lingkungan, khususnya melalui pengurangan emisi karbon," tutur Jokowi dalam sambutannya.

Ia mengklaim, Indonesia memiliki potensi luar biasa dalam nature-based solutions dan menjadi satu-satunya negara yang sekitar 60% pemenuhan pengurangan emisi karbonnya berasal dari sektor alam. "Ada kurang lebih 1 giga ton CO2 potensi kredit karbon yang bisa ditangkap."

"Jika dikalkulasi, potensi bursa karbon kita bisa mencapai potensinya Rp3.000 triliun. Bahkan, bisa lebih [dari] Rp3.000 triliun," sambung politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) ini.

Menurut Jokowi, hal tersebut menjadi kesempatan ekonomi baru yang berkelanjutan dan ramah lingkungan. Pun sejalan dengan arah dunia yang sedang menuju ekonomi hijau.