Kartu Prakerja, janji kampanye Jokowi yang panen kontroversi

Nilai pelatihan dalam Kartu Prakerja telah diperkecil.

Direktur Eksekutif Manajemen Pelaksana Program Kartu Prakerja Denni Puspa Purbasari. Foto: www.ksp.go.id.

Program Kartu Prakerja yang kini memasuki gelombang pendaftaran kedua terus menuai polemik. Program ini aslinya merupakan janji kampanye Presiden Joko Widodo saat mencalonkan diri sebagai presiden untuk kedua kali dengan menggandeng Ma'ruf Amin sebagai wakil presiden.

Pandemi Covid-19 yang semakin meluas di seantero Indonesia membuat peluncuran program ini dipercepat. Menko Perekonomian Airlangga Hartarto resmi meluncurkan program ini pada 9 April lalu.

Hampir enam juta pendaftar sudah menyerbu situs www.prakerja.go.id pada gelombang pertama. Hingga kini, program Kartu Prakerja menuai kritik dari berbagai pihak. Konflik kepentingan karena salah satu CEO mitra platform digital adalah anggota Staf Khusus Presiden pun disoal habis-habisan. Adamas Belva Syah Devara, CEO Ruangguru, yang juga Stafsus Presiden dari kalangan milenial pun akhirnya memutuskan mundur.

"Saya mengambil keputusan yang berat ini karena saya tidak ingin membuat polemik mengenai asumsi atau persepsi publik yang bervariasi tentang posisi saya sebagai Staf Khusus Presiden menjadi berkepanjangan, yang dapat mengakibatkan terpecahnya konsentrasi Bapak Presiden dan seluruh jajaran pemerintahan dalam menghadapi masalah pandemi Covid-19," tulis Devara dalam surat terbukanya yang diunggah di akun Instagram pribadinya, @belvadevara, Rabu (22/4). 

 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

Surat Terbuka Belva Devara, CEO Ruangguru ⁣ Assalamualaikum warahmatullahi wabarakaatuh. Salam sejahtera untuk kita semua.⁣ ⁣ Semoga di masa pandemi ini kita diberikan kesehatan dan kekuatan dari Allah yang Maha Penyayang.⁣ ⁣ Berikut ini saya sampaikan informasi terkait pengunduran diri saya sebagai Staf Khusus Presiden. Pengunduran diri tersebut telah saya sampaikan dalam bentuk surat kepada Bapak Presiden tertanggal 15 April 2020, dan disampaikan langsung ke Presiden pada tanggal 17 April 2020. ⁣ ⁣ Seperti yang telah dijelaskan oleh Kementerian Koordinator Perekonomian dan Manajemen Pelaksana Kartu Prakerja (PMO), proses verifikasi semua mitra Kartu Prakerja sudah berjalan sesuai aturan yang berlaku, dan tidak ada keterlibatan yang memunculkan konflik kepentingan. Pemilihan pun dilakukan langsung oleh peserta pemegang Kartu Prakerja.⁣ ⁣ Namun, saya mengambil keputusan yang berat ini karena saya tidak ingin polemik mengenai asumsi/persepsi publik yang bervariasi tentang posisi saya sebagai Staf Khusus Presiden menjadi berkepanjangan, yang dapat mengakibatkan terpecahnya konsentrasi Bapak Presiden dan seluruh jajaran pemerintahan dalam menghadapi masalah pandemi COVID-19. ⁣ ⁣ Saya berterima kasih kepada Bapak Presiden Joko Widodo yang telah memahami dan menerima pengunduran diri saya.⁣ ⁣ Walau singkat, sungguh banyak pengalaman dan pelajaran yang saya dapatkan dari pekerjaan sebagai Stafsus Presiden. Saya merasakan betul bagaimana semangat Bapak Presiden Jokowi dalam membangun bangsa dengan efektif, efisien, dan transparan. Sehingga di manapun saya berada, di posisi apapun saya bekerja, saya berkomitmen mendukung Presiden dan Pemerintah untuk memajukan NKRI.⁣ ⁣ Dengan ini, saya juga ingin menjelaskan bahwa saya tidak dapat merespon pertanyaan-pertanyaan media dalam beberapa hari terakhir karena saya ingin fokus dalam menyelesaikan hal ini terlebih dahulu. Terima kasih untuk teman-teman yang telah menghormati dan menghargai keputusan saya tersebut.⁣ ⁣ Semoga kita semua bisa segera keluar dari masalah pandemi yang berat ini.⁣ ⁣ Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakaatuh.⁣ ⁣ Belva Devara