KEK dan ambisi Jokowi jadikan Indonesia raksasa ekonomi di 2030

KEK yang diresmikan memiliki fokus berupa pengolahan komoditas pertanian setempat dan perikanan.

Presiden Joko Widodo bersiap meresmikan proyek Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) di Bandara Sam Ratulangi, Manado, Sulawesi Utara, Senin (1/4). Antara Foto

Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) baru saja diresmikan Presiden Joko Widodo di tiga lokasi berbeda pada Senin, (1/4) lalu. Ketiga kawasan tersebut masing-masing KEK Bitung yang berada di Sulawesi Utara, KEK Morotai di Maluku Utara, KEK Maloy Batuta Trans di Kalimantan TImur. 

“Pembangunan ini membuktikan Presiden Jokowi memiliki road map dan rencana besar untuk membawa Indonesia menjadi raksasa ekonomi di tahun 2030,” kata Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi Ma'ruf, Erick Thohir.

Erick menjelaskan, sejumlah KEK yang diresmikan memiliki fokus berupa pengolahan komoditas pertanian setempat dan perikanan. KEK Bitung, misalnya, dengan kawasan seluas 534 hektare diharapkan mampu mendorong hilirisasi dan daya saing sektor perikanan, agro bisnis, dan farmasi. 

Sementara, KEK Morotai memiliki keunggulan berupa keindahan pantai dan pemandangan bawah laut yang indah. Lalu, KEK Maloy Batuta Trans Kalimantan memiliki luas 557 hektare yang akan ditujukan sebagai kawasan pengolahan kelapa sawit, energi, dan logistik.

Menurutnya, Jokowi merupakan sosok pemimpin yang tidak hanya doyan beretorika, melainkan langsung membuktikannya. Dengan adanya pembangunan sejumlah KEK di wilayah timur Indonesia, maka akan muncul pemerataan pembangunan. Diharapkan KEK dapat memajukan perekonomian setempat yang kebanyakan bergantung pada industri pengolahan bahan baku dan pariwisata.