Kelola sampah, Jabar berdayakan para ibu

Berdasarkan data KLHK Februari 2019, Indonesia menghasilka 64 juta ton timbunan sampah setiap tahunnya.

Ilustrasi sampah makanan (food waste). Shutterstock

Para ibu dinilai memiliki peran penting dalam menggerakkan ekonomi sirkular secara nasional, khususnya pengelolaan sampah rumah tangga. Ini menjadi alasan Pemerintah Provinsi Jawa Barat (Pemprov Jabar) mengajak para ibu berpartisipasi dalam program sehat lingkungan.

Sekretaris Daerah (Sekda) Jabar, Setiawan Wangsaatmaja, mencontohkan dengan para ibu yang mendorong anggota keluarganya untuk mengurangi atau memilah sampah, menyediakan fasilitas sampah, dan mengedukasi anggota keluarga tentang pentingnya pengelolaan sampah sejak dari rumah. 

"Peran-peran ibu-ibu sangat tinggi. Bagi yang keseharian di rumah ataupun yang dibantu asisten rumah tangganya, bisa memberikan arahan-arahan kepada yang ada di lingkungan rumah," ucapnya dalam webinar bertema "Peran Ibu dalam Mengurangi Sampah", Rabu (22/11).

Jumlah penduduk di "Bumi Pasundan" nyaris sekitar 50 juta jiwa. Hal tersebut berpotensi membuat Jabar dilanda masalah persampahan jika masyarakat tidak bijak dalam mengelolanya.

Berdasarkan data Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) Februari 2019, Indonesia menghasilkan 64 juta ton timbunan sampah setiap tahun. Dari jumlah tersebut, 60% di antaranya merupakan sampah organik dan 14% lainnya sampah plastik.