Kemampuan milenial Jakarta beli rumah turun drastis

Saat ini hanya 6,24% milenial di Jakarta yang mampu membeli rumah.

Perusahaan financial technology (fintech) peer-to-peer lending khusus pembiayaan pemilikan properti Gradana menyebutkan saat ini hanya 6,24% milenial di Jakarta yang mampu membeli rumah. / Antara Foto

Perusahaan financial technology (fintech) peer-to-peer lending khusus pembiayaan pemilikan properti Gradana menyebutkan saat ini hanya 6,24% milenial di Jakarta yang mampu membeli rumah.

Co-Founder Gradana Angela Oetama mengatakan jumlah tersebut terus mengalami penurunan dari tahun ke tahun sejak 2016. Angela menyebutkan, pada 2016, persentase milenial Jakarta yang bisa membeli rumah sebesar 16,80%.

Persentase tersebut berkurang pada 2017 menjadi 13,28%, lalu 2018 menjadi 9,76%. Kemudian, pada 2020, Gradana memperkirakan hanya 2,72% milenial Jakarta yang mampu membeli rumah.

"Ada ketidakseimbangan yang terjadi setiap tahunnya. Harga properti naik 20% setiap tahun, tapi kenaikan gaji hanya 10% setiap tahunnya," kata Angela, di Jakarta, Kamis (17/10).

Selain itu, Angela melihat biaya uang muka atau down payment (DP) untuk pembelian rumah pertama masih terlalu mahal bagi milenial. Padahal, menurut Angela, pasar milenial tergolong cukup besar dengan jumlah persentase 30%-40% dari jumlah populasi Indonesia.