Kemenhub susun 3 skema tarik swasta investasi perkeretaapian

Pemerintah menargetkan membangun sepanjang 7.451 km rel kereta api hingga 2024.

Ilustrasi pembangunan rel kereta cepat Jakarta-Bandung di Stasiun Halim, Jakarta, April 2020. Dokumentasi PT KCICPembangunan rel kereta cepat Jakarta-Bandung di Stasiun Halim, Jakarta, April 2020. Dokumentasi PT KCIC

Kementerian Perhubungan (Kemenhub) menyiapkan tiga skema untuk menarik swasta berinvestasi di industri perkeretaapian di Tanah Air. Langkah ini dilakukan guna merealisasikan target Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024, membangun rel kereta api sepanjang 7.451 km.

Pertama, terang Direktur Sarana Perkeretaapian Direktorat Perkeretaapian (DJKA) Kemenhub, Djarot Tri Wardhono, hubungan kemitraan dengan swasta dalam kerangka kerja sama perdagangan.

"Kerja sama perdagangan ini dapat dilakukan melalui perdagangan bahan baku material dan sarana perkeretaapian yang selama ini juga telah dilakukan dengan berbagai mitra mancanegara," katanya dalam keterangan tertulis, Jumat (9/9).

Kedua, skema pendanaan infrastruktur. Djarot menyatakan, besaran pendanaan yang dibutuhkan untuk merealisasikan RPJPN 2030 mencapai US$65 miliar.

Terakhir, skema kerja sama penelitian dan pengembangan. "Kami menargetkan besaran kebutuhan pembiayaan tersebut terpenuhi sebanyak 64% dari investasi swasta dan 36% dari APBN," imbuh dia.