Kemenkeu alokasikan Rp44,8 T untuk perangi stunting

Presiden Joko Widodo (Jokowi) menargetkan jumlah anak stunting menurun menjadi 14% pada 2024.

Menteri Keuangan (Menkeu), Sri Mulyani Indrawati. Dokumentasi Kemenkeu

Peran APBN saat ini difokuskan untuk peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM) Indonesia. Kualitas tersebut ditentukan beberapa faktor, seperti pendidikan dan kesehatan.

Implementasi alokasi APBN pada aspek kesehatan dalam 3 tahun terakhir digunakan untuk menangani pandemi Covid-19. Pengadaan dan distribusi vaksin, pembayaran insentif tenaga kesehatan (nakes), dan lainnya, misalnya.

Seiring meredanya pandemi, fokus APBN di bidang kesehatan pun bergeser. Kini, tak hanya seputar pandemi, tetapi isu lainnya, stunting.

"Stunting yang sangat erat kaitannya dengan kualitas SDM, yaitu kondisi dari anak-anak, balita usia dini yang mengalami kekurangan gizi sehingga sangat terancam masa depannya," jelas Menteri Keuangan (Menkeu), Sri Mulyani Indrawati, dalam pemaparannya pada webinar "Keterbukaan Informasi Publik Kementerian Keuangan (Kemenkeu)", Kamis (4/8).

Presiden Joko Widodo (Jokowi) menargetkan jumlah anak stunting menurun menjadi 14% pada 2024. Berdasarkan data yang disampaikan Sri Mulyani, jumlah anak yang menderita stunting di Indonesia sebanyak 30,8% dan mengalami penurunan menjadi 24,4% pada 2018.