Kemenperin ungkap peluang Indonesia merebut pasar industri halal dunia

Kementerian Perindustrian mendirikan pusat pemberdayaan industri halal untuk mengambil peluang tersebut.

Ilustrasi Alinea.id/Bagus Priyo.

Kepala Pusat Pemberdayaan Industri Halal (PPIH) Kementerian Perindustrian Junadi Marki mengatakan, 87% penduduk Indonesia, beragama muslim, dan di dunia ada sekitar 1,8 miliar penduduk muslim.

"Di mana ini akan terus berkembang dan diperkirakan pada 2023, penduduk muslim di dunia sudah menjadi seperempat populasi dunia. Ini adalah peluang bagi industri halal kita untuk mengambil peran,” tutur Junadi Marki dalam sambutan kegiatan sosialisasi Halal Industry Award 2021, Selasa (26/10).

Dia juga menjelaskan, data dari ekonomi Islam Global Indikator pada 2017 menyebutkan, nilai transaksi industri halal mencapai US$2,2 triliun, dan produk makanan minuman mengambil posisi lebih dari setengahnya, yaitu US$1,3 triliun,

“Dari besarnya volume tadi, ternyata Indonesia itu mengonsumsi produk makanan minuman halal itu, sebesar US$144 miliar. Tinggal bagaimana kita (Indonesia) mengambil peran ini. Dengan nilai dan potensi yang cukup besar, harusnya kita bisa mengambil porsi dan kontribusi untuk industri halal ini, dan secara standar, halal ini sekarang bukan hanya sebagai syariah saja bagi umat muslim, tetapi menjadi lifestyle atau gaya hidup,” jelasnya

Menariknya, tambah dia, Industri halal ini bukan hanya makanan minuman, bahkan cara berpakaian atau berbusana pun menjadi modest fashion. Tidak hanya itu, pada masa pandemi Covid-19 ini menjadikan kebutuhan obat-obatan halal, meningkat secara signifikan.