Kementan distribusikan bawang merah ke berbagai daerah

Dari wilayah surplus ke daerah-daerah minus yang berimbas pada naiknya harga.

Seorang pedagang menata bawang merah di Pasar Tradisional Manonda, Palu, Sulawesi Tengah, Sabtu (11/4).Foto Antara/Basri Marzuki/wsj.

Memasuki H-1 lebaran, Kementerian Pertanian memastikan stok bawang merah tersedia di pasaran. Kementan turut terlibat langsung mengawal distribusi bawang merah, terutama dari wilayah surplus ke daerah-daerah minus yang berimbas pada naiknya harga.

"Menjelang lebaran ini, kami pantau langsung kondisi pasokan bawang merah dan distribusinya. Faktanya, masih banyak hasil panen yang ditemui,” ujar Direktur Jenderal Hortikultura Prihasto Setyanto, dalam keterangan resmi, Sabtu (23/5).

Selama pandemi Covid-19 ini, Kementan telah mengalokasikan anggaran mendukung pemasaran produk hortikultura termasuk bawang merah di berbagai daerah di Indonesia.

“Kami fasilitasi biaya ongkos kirim untuk mengirim bawang merah dari sentra surplus ke daerah yang minus. Tujuannya untuk menstabilkan harga dan konsumen tidak terbebani dengan penambahan biaya angkut,” ujarnya.

Sementara itu, untuk menjaga stok di pasaran pihaknya juga telah mendistribusikan bawang merah dari gudang Larangan-Brebes total 32 ton, dengan rincian untuk tujuan Medan 14 ton, Pematang Siantar 14 ton dan Air Tiris-Riau 14 ton.